Dialog Drama Kejujuran (Q.S At-Taubah ayat 119)
Naskah Kejujuran (Q.S At-Taubah ayat 119)
Alur
Raihan adalah anak yang baik, pintar, juga saleh. Namun karena kepolosannya, Raihan terkadang bisa dengan mudahnya dipengaruhi oleh teman-temannya. Salah satunya, pada saat itu ia frustasi dikarenakan esok lusa akan diadakan ujian Matematika. Namun karena lelah sesampainya di rumah ia langsung terlelap hingga pagi. Keesokan paginya, ia bingung bagaimana harus menjawab soal ulangan nanti dikarenakan persiapan belajar yang tidak cukup semalam. Akhirnya karena bujukan temannya, Basyir, Raihan membuat contekan dengan iming-iming akan mendapat nilai yang memuaskan tanpa harus belajar. Beberapa menit sebelum ujian berlangsung, Raihan membuat contekan dan sembari bertanya kepada temannya, Saniyyah, untuk berkonsultasi materi pelajaran. Saat ujian berlangsung, Vira yang duduk di belakang Raihan, melihat Raihan yang sepertinya sedang membawa kertas berisi kumpulan rumus. Akhirnya Vira memergoki Raihan yang sedang mencontek ke contekan yang telah dibuatnya itu dan langsung melapor kepada Bu Nadhira, selaku guru Matematika kelas X IPA 1. Bu Nadhira langsung menarik kertas ulangan Raihan dan menghukum Raihan dengan hukuman yang setimpal, belia pun terkejut karena Raihan saja bisa sampai membuat kertas contekan. Namun Raihan langsung membela dirinya dengan mengatakan bahwa ia terbujuk rayuan Basyir yang mengiming-iminginya dengan nilai bagus. Bu Nadhira pun langsung menasehati Raihan dan Basyir yang berkaitan dengan Surah At-Taubah ayat 119.
Naskah Drama Kejujuran
Vira : “Saniyyah, semalem kamu udah belajar belum buat ulangan Matematika?”
Saniyyah : “Aku udah belajar, tapi masih ada yang belum ngerti sih. Gimana kalo kita belajar bareng?”
Vira : “Ayuk, San.”
*Saniyyah dan Vira belajar bersama untuk mempersiapkan ulangan
Raihan: “Aduh, aku belum belajar Matematika, nih. Semalem aku ketiduran gara-gara kecapekan pulang eskulnya malem. Gimana, ya?”
Basyir: “Kamu belum belajar Matematika, Rai?”
Raihan: “Iya, Syir. Semalam aku ketiduran karena kecapekan dan aku pulang eskul malem banget.”
Basyir: “Aku punya saran, gimana kalo kamu buat contekan aja?”
Raihan: “Ah, gamau ah. Aku takut, itu kan perbuatan yang berdosa, Syir.”
Basyir: “Ayo, Rai. Sekali-kali aja kamu nyontek, kan gak ada yang lihat.”
Raihan: “Tapi kan Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, Syir.”
Basyir: “Emang kamu mau, Rai, dapet nilai jelek karena semalem gak belajar? Kalau ada cara instan dapetin nilai bagus, kenapa engga?”
Raihan: “Yaudah. Tapi gimana caranya bikin contekan?”
Basyir: “Kamu kantongin rumus aja.”
Raihan: “Kalo ada yang gak ngerti gimana?”
Basyir: “Tanya aja Vira sama Saniyyah. Kan mereka lagi belajar bareng.”
*Akhirnya Raihan terbujuk Basyir dan konsultasi ke Vira dan Saniyyah*
*Nadhira dateng*
Bu Nadhira: “Anak-anak, hari ini di jam pertama dan kedua kita akan ulangan. Nanti di jam terakhir kita akan belajar seperti biasa.”
Murid: “Baik, Bu.”
Bu Nadhira: “Basyir, tolong bagikan kertas ulangan ya.”
Basyir: “Baik, Bu.”
*Mulai mengerjakan ulangan*
*Raihan mulai nyontek ke kertas contekan*
Vira: (berbisik) “San, kayaknya Raihan nyontek deh.”
Saniyyah: “Ah, ngaco kamu. Mana mungkin Raihan nyontek, dia kan pinter.”
Vira: “Tapi coba kamu lihat dulu, itu kertas yang lagi di pegang di tangan kirinya, apa dong?”
Saniyyah: “Yaudah coba kamu tegur.”
Vira: “Raihan, kamu nyontek?”
Raihan: “Ah, engga kok”
Saniyyah: “Trus itu kertas apa yang kamu sembunyiin di saku celana?”
Raihan: “Gak ada, San. Kamu jangan su’udzon.”
Basyir: “Rai, kamu kok bisa nyontek? Astaghfirullah.”
Bu Nadhira: “Raihan, Ibu gak nyangka kalau kamu murid terpintar di kelas bisa nyontek.”
Basyir: “Saya juga teman sebangku kamu gak nyangka, Raihan, kamu bisa nyontek.”
Raihan: “Syir, kan tadi kamu yang nyuruh aku buat nyontek. Jadi sebenarnya semalem itu saya gak belajar, Bu, karena saya pulang eskul malem jadi sampai rumah saya langsung tidur.”
Basyir: “Engga, Bu. Raihan fitnah.”
Bu Nadhira: “Jadi saya harus percaya siapa?”
Raihan: “Saya mengaku salah, Bu, saya minta maaf. Tapi jujur ini bukan inisiatif saya untuk mencontek.”
Bu Nadhira: “Basyir, Raihan, seharusnya kalian mengamalkan surah At-Taubah ayat 119, hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.
Raihan – Basyir: “Iya, Bu. Kami berdua minta maaf.”
Alur
Raihan adalah anak yang baik, pintar, juga saleh. Namun karena kepolosannya, Raihan terkadang bisa dengan mudahnya dipengaruhi oleh teman-temannya. Salah satunya, pada saat itu ia frustasi dikarenakan esok lusa akan diadakan ujian Matematika. Namun karena lelah sesampainya di rumah ia langsung terlelap hingga pagi. Keesokan paginya, ia bingung bagaimana harus menjawab soal ulangan nanti dikarenakan persiapan belajar yang tidak cukup semalam. Akhirnya karena bujukan temannya, Basyir, Raihan membuat contekan dengan iming-iming akan mendapat nilai yang memuaskan tanpa harus belajar. Beberapa menit sebelum ujian berlangsung, Raihan membuat contekan dan sembari bertanya kepada temannya, Saniyyah, untuk berkonsultasi materi pelajaran. Saat ujian berlangsung, Vira yang duduk di belakang Raihan, melihat Raihan yang sepertinya sedang membawa kertas berisi kumpulan rumus. Akhirnya Vira memergoki Raihan yang sedang mencontek ke contekan yang telah dibuatnya itu dan langsung melapor kepada Bu Nadhira, selaku guru Matematika kelas X IPA 1. Bu Nadhira langsung menarik kertas ulangan Raihan dan menghukum Raihan dengan hukuman yang setimpal, belia pun terkejut karena Raihan saja bisa sampai membuat kertas contekan. Namun Raihan langsung membela dirinya dengan mengatakan bahwa ia terbujuk rayuan Basyir yang mengiming-iminginya dengan nilai bagus. Bu Nadhira pun langsung menasehati Raihan dan Basyir yang berkaitan dengan Surah At-Taubah ayat 119.
Naskah Drama Kejujuran
Vira : “Saniyyah, semalem kamu udah belajar belum buat ulangan Matematika?”
Saniyyah : “Aku udah belajar, tapi masih ada yang belum ngerti sih. Gimana kalo kita belajar bareng?”
Vira : “Ayuk, San.”
*Saniyyah dan Vira belajar bersama untuk mempersiapkan ulangan
Raihan: “Aduh, aku belum belajar Matematika, nih. Semalem aku ketiduran gara-gara kecapekan pulang eskulnya malem. Gimana, ya?”
Basyir: “Kamu belum belajar Matematika, Rai?”
Raihan: “Iya, Syir. Semalam aku ketiduran karena kecapekan dan aku pulang eskul malem banget.”
Basyir: “Aku punya saran, gimana kalo kamu buat contekan aja?”
Raihan: “Ah, gamau ah. Aku takut, itu kan perbuatan yang berdosa, Syir.”
Basyir: “Ayo, Rai. Sekali-kali aja kamu nyontek, kan gak ada yang lihat.”
Raihan: “Tapi kan Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, Syir.”
Basyir: “Emang kamu mau, Rai, dapet nilai jelek karena semalem gak belajar? Kalau ada cara instan dapetin nilai bagus, kenapa engga?”
Raihan: “Yaudah. Tapi gimana caranya bikin contekan?”
Basyir: “Kamu kantongin rumus aja.”
Raihan: “Kalo ada yang gak ngerti gimana?”
Basyir: “Tanya aja Vira sama Saniyyah. Kan mereka lagi belajar bareng.”
*Akhirnya Raihan terbujuk Basyir dan konsultasi ke Vira dan Saniyyah*
*Nadhira dateng*
Bu Nadhira: “Anak-anak, hari ini di jam pertama dan kedua kita akan ulangan. Nanti di jam terakhir kita akan belajar seperti biasa.”
Murid: “Baik, Bu.”
Bu Nadhira: “Basyir, tolong bagikan kertas ulangan ya.”
Basyir: “Baik, Bu.”
*Mulai mengerjakan ulangan*
*Raihan mulai nyontek ke kertas contekan*
Vira: (berbisik) “San, kayaknya Raihan nyontek deh.”
Saniyyah: “Ah, ngaco kamu. Mana mungkin Raihan nyontek, dia kan pinter.”
Vira: “Tapi coba kamu lihat dulu, itu kertas yang lagi di pegang di tangan kirinya, apa dong?”
Saniyyah: “Yaudah coba kamu tegur.”
Vira: “Raihan, kamu nyontek?”
Raihan: “Ah, engga kok”
Saniyyah: “Trus itu kertas apa yang kamu sembunyiin di saku celana?”
Raihan: “Gak ada, San. Kamu jangan su’udzon.”
Basyir: “Rai, kamu kok bisa nyontek? Astaghfirullah.”
Bu Nadhira: “Raihan, Ibu gak nyangka kalau kamu murid terpintar di kelas bisa nyontek.”
Basyir: “Saya juga teman sebangku kamu gak nyangka, Raihan, kamu bisa nyontek.”
Raihan: “Syir, kan tadi kamu yang nyuruh aku buat nyontek. Jadi sebenarnya semalem itu saya gak belajar, Bu, karena saya pulang eskul malem jadi sampai rumah saya langsung tidur.”
Basyir: “Engga, Bu. Raihan fitnah.”
Bu Nadhira: “Jadi saya harus percaya siapa?”
Raihan: “Saya mengaku salah, Bu, saya minta maaf. Tapi jujur ini bukan inisiatif saya untuk mencontek.”
Bu Nadhira: “Basyir, Raihan, seharusnya kalian mengamalkan surah At-Taubah ayat 119, hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.
Raihan – Basyir: “Iya, Bu. Kami berdua minta maaf.”
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
ReplyDeleteKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^