Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis
Kertas Minyak dari Bunga Kamboja dan Ekstrak Lemon
Oleh :
Bruguiera Dyah Eka Fitri
Lucia Felisita Herlina
Saniyyah Fitriana
Vanessa Rahel Dameria
Bab I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Bunga kamboja merupakan salah satu jenis tanaman bunga yang banyak digemari di Indonesia karena memiliki bentuk yang cantik dan menawan. Bunga kamboja bukanlah tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika, Asia Barat, dan Afrika. Sejak kapan keberadaannya di Indonesia sampai sekarang belum diketahui tepatnya. Namun, bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda, yang mana keduanya merupakan bangsa yang peduli kepada lingkungan dan sangat menyukai alam tropis. Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka penuh serta berukuran kecil. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 meter, namun secara umum, tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di semua tempat.
Lemon, atau sering disebut jeruk sitrun, merupakan sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia. Buahnya yang telah masak berwarna kuning cerah dan memiliki bentuk agak oval dengan ujung-ujung yang membentuk tonjolan khas. Pohonnya berukuran sedang dan dapat tumbuh mencapai 6 m, tumbuh di daerah beriklim tropis dan sub-tropis serta tidak tahan akan cuaca dingin. Sitrun dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Argentina, Brazil, Amerika Serikat, dan negara-negara lainnya di sekitar Laut Tengah. Tumbuhan ini cocok untuk daerah beriklim kering dengan musim dingin yang relatif hangat. Suhu ideal untuk sitrun agar dapat tumbuh dengan baik adalah antara 15-30°C (60-85°F).
Kami memilih membuat kertas minyak menggunakan bunga kamboja yang dicampur dengan ekstrak lemon karena didasari oleh beberapa alasan. Pertama, bunga kamboja mengandung serat sehingga bisa dijadikan bahan pembuatan kertas pengganti pulp. Kedua, bunga kamboja memiliki tekstur yang halus dan lembut sehingga bisa digunakan pada wajah. Ketiga, bunga kamboja dicampur dengan ekstrak lemon karena lemon mengandung vitamin c dan asam sitrat yang baik untuk kulit. Tidak hanya itu saja, dalam lemon juga terkandung asam alpha hidroksi yang dapat menangkal radikal bebas yang ada di kulit. Dengan mengoleskan perasan lemon pada kulit wajah, minyak akan berkurang. Oleh karena itulah, kami memutuskan untuk menggunakan bunga kamboja yang dicampur ekstrak lemon sebagai bahan dasar pembuatan kertas minyak (oil control film) organik yang mudah terurai. Terakhir, campuran bunga kamboja dengan ekstrak lemon tersebut dijadikan lembaran untuk memudahkan penggunaannya.
Karya tulis ini akan membahas mengenai masalah sehari-hari remaja masa kini, yakni muka berminyak. Sebenarnya, masalah ini dapat diselesaikan melalui penggunaan kertas minyak (oil control film). Tetapi, sayangnya, kertas minyak tersebut terbuat dari bahan yang sulit diuraikan. Terlebih dengan banyaknya pengguna kertas minyak tersebut membuat masalah sampah menjadi semakin menumpuk. Dengan adanya kertas minyak organik terbuat dari bunga kamboja dan ekstrak lemon yang mudah terurai, kami berharap mampu menyelesaikan masalah inti dari pembuatan karya ilmiah ini.
- Batasan Masalah
Apakah bunga kamboja yang telah dicampur ekstrak lemon dapat dijadikan kertas minyak (oil control film) organik alternatif pengganti kertas minyak (oil control film) yang sulit terurai?
- Hipotesis
Kami memperkirakan bahwa campuran bunga kamboja dan ekstrak lemon dapat dijadikan kertas minyak (oil control film) organik alternatif pengganti kertas minyak (oil control film) yang sulit terurai. Hipotesis kami ini didasari oleh teori yang menyatakan bahwa kandungan asam sitrat dalam lemon mampu menyerap minyak. Selain ekstrak lemon yang mempunyai kandungan yang baik untuk kulit, bunga kamboja juga mempunyai tekstur lembut yang baik untuk kulit. Kedua campuran bahan organik ini menjadi alternatif yang sesuai sebagai pengganti kertas minyak, dengan keunggulan mudah terurai.
1.4. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apakah bunga kamboja yang telah dicampur ekstrak lemon dapat dijadikan kertas minyak (oil control film) organik alternatif pengganti kertas minyak (oil control film) yang sulit terurai.
1.5 Manfaat Penulisan
Dengan adanya bahan alternatif organik dari bunga kamboja dan ekstrak lemon ini, terdapat banyak manfaat, di antaranya :
- Adanya motivasi bahan alternatif baru sebagai pengganti kertas minyak sulit terurai untuk mengatasi masalah kulit berminyak.
- Dapat mengurangi jumlah sampah an-organik yang dapat menyebabkan prncemaran tanah semakin meluas.
- Kertas minyak dari bahan alternatif ini akan lebih mudah diuraikan oleh bakteri pengurai karena kertas minyak dari bahan alternatif ini terbuat dari bahan-bahan alami/organik.
- Dapat menjadi lapangan pekerjaan dan suatu usaha yang menarik dan menjanjikan.
Bab II
Landasan Teori
2.1 Deskripsi Bunga Kamboja
Kamboja atau semboja (bahasa Latin: Plumeria) merupakan sekelompok tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di kuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang.
Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di kuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang.
Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
Tanaman kamboja mempunyai bunga majemuk, malai rata, kepolak memiliki bentuk corong, memiliki mahkota bunga empat bagian dan juga memiliki warna yang sangat bervariasi dan beragam mulai dari putih, kemerahan, dan campuran. Bunga pada tanaman ini terletak di bagian cabang atau ketiak pada tanaman bunga kamboja. Proses penyerbukaan ini di bantu dengan angin, dan binatang lainnya yang ada disekitarnya.
2.2 Kandungan Kimia dalam Bunga Kamboja
Tanaman kamboja (Plumeria acuminate, W.T.Ait) mengandung senyawa agoniadin, plumierid, asam plumerat, lipeol, dan asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit beracun. Menurut Sastroamidjojo (!967). kandungan kimia getah tanaman ini adalah damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan kulitnya mengandung zat pahit beracun. Menurut Syamsulhidayat dan Hutapea (1991) akar dan daun Plumeria acuminate, W.T.Ait mengandung senyawa saponin, flavonoid, dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol, sitronelol, fenetilalkohol dan linalool (Tampubolon, 1981). Kulit batang kamboja mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol
2.3 Deskripsi Lemon
Lemon merupakan salah satu jenis buah jeruk yang terkenal di dunia. Asam, berair dan beraroma khas merupakan ciri-ciri fisik lemon. Selain itu, ukurannya lebih kecil dengan kulit yang lebih tipis.
Lemon memiliki nama ilmiah Citrus limon. Lemon termasuk family Rutaceae, dari genus Citrus, termasuk di dalamnya adalah jeruk biasa, jeruk bali, tangerine, dan grapefruit (jenis jeruk besar). Lemon merupakan buah dengan ukuran terkecil diantara buah lain dalam genus Citrus. Meskipun ukurannya kecil, Tapi ternyata khasiat lemon sangatlah besar.
Lemon adalah tanaman asli Asia. Buah ini diduga berasal dari kaki bukit Himalaya, timur laut India. Kemudian dari sana, lemon tersebar di seluruh daerah Timur Tengah, benua Eropa, benua Afrika, dan bahkan sampai ke Amerika.
Lemon mengandung banyak kelenjar minyak atsiri. Daging buah terdiri dari sejumlah segmen, yang disebut karpel, yang didalamnya tersusun dari gelembung-gelembung sari jeruk. Buah lemon yang sudah matang akan berubah warna yang awalnya berwarna hijau menjadi kuning serta memiliki panjang diameter sekitar 5 – 8 cm dan berat sekitar 50 – 80 gram.
Buah lemon digunakan baik untuk keperluan kuliner maupun non-kuliner di seluruh dunia, terutama untuk di jus. Daging buah dan kulitnya juga digunakan untuk memasak dan membuat kue/roti.
Lemon memiliki nama ilmiah Citrus limon. Lemon termasuk family Rutaceae, dari genus Citrus, termasuk di dalamnya adalah jeruk biasa, jeruk bali, tangerine, dan grapefruit (jenis jeruk besar). Lemon merupakan buah dengan ukuran terkecil diantara buah lain dalam genus Citrus. Meskipun ukurannya kecil, Tapi ternyata khasiat lemon sangatlah besar.
Lemon adalah tanaman asli Asia. Buah ini diduga berasal dari kaki bukit Himalaya, timur laut India. Kemudian dari sana, lemon tersebar di seluruh daerah Timur Tengah, benua Eropa, benua Afrika, dan bahkan sampai ke Amerika.
Lemon mengandung banyak kelenjar minyak atsiri. Daging buah terdiri dari sejumlah segmen, yang disebut karpel, yang didalamnya tersusun dari gelembung-gelembung sari jeruk. Buah lemon yang sudah matang akan berubah warna yang awalnya berwarna hijau menjadi kuning serta memiliki panjang diameter sekitar 5 – 8 cm dan berat sekitar 50 – 80 gram.
Buah lemon digunakan baik untuk keperluan kuliner maupun non-kuliner di seluruh dunia, terutama untuk di jus. Daging buah dan kulitnya juga digunakan untuk memasak dan membuat kue/roti.
2.4 Kandungan dalam Lemon
Sama halnya dengan buah citrus, lemon kaya akan vitamin C. Kandungannya bahkan lebih tinggi dibandingkan jeruk nipis, yakni dapat memenuhi memenuhi 88% kebutuhan harian per 100 gram. Selain itu, lemon mengandung banyak kelenjar minyak atsiri.
Asam sitrat merupakan asam organik yang paling melimpah di dalam lemon, dengan jumlahnya mencapai 47 gram/liter dalam sari buahnya.Kandungan asam sitrat di dalam jus lemon adalah sekitar 5% hingga 6%. Asam sitrat yang dimaksud adalah kandungan zat yang memberikan rasa asam pada buah lemon. Rasa asam ini juga yang sering dijadikan bahan utama pada berbagai olahan makanan dan minuman. Asam sitrat dan vitamin Cnya juga baik untuk kulit. Tidak hanya itu saja, dalam lemon juga terkandung asam alpha hidroksi yang dapat menangkal radikal bebas yang ada di kulit.
Buah yang umumnya berwarna kuning segar ini juga mengandung senyawa fitokimia seperti polifenol, terpenes, naringin, naringenin, hesperidin, diosmin, eriositrin, dan d-limonene.
Selain itu, Anda juga dapat menemukan vitamin dan mineral penting lain seperti vitamin B6, potasium, zat besi, magnesium, kalsium, dan serat pangan.
Buah yang umumnya berwarna kuning segar ini juga mengandung senyawa fitokimia seperti polifenol, terpenes, naringin, naringenin, hesperidin, diosmin, eriositrin, dan d-limonene.
Selain itu, Anda juga dapat menemukan vitamin dan mineral penting lain seperti vitamin B6, potasium, zat besi, magnesium, kalsium, dan serat pangan.
Bab III
Metodologi Penelitian
3.1 Waktu Penelitian
Hari :
Tempat :
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan dalam pengerjaan karya tulis ilmiah ini adalah dengan cara melakukan percobaan atau praktik langsung.
3.4 Metode Analisis Data
Alat :
- Alat press
- Blender
- Bingkai cetakan
- Spons
- Ember
- Kain lap
- Pisau dan gunting
Bahan :
- Bunga kamboja
- Ekstrak lemon
- Air
Cara Pembuatan :
- Hancurkan limbah bunga kamboja menggunakan blender dan dicampur dengan air. Jangan terlalu halus.
- Tambahkan ekstak lemon, kedalam ekstrak bunga kamboja yang sudah diblender.
- Jika sudah hancur saring pulp bunga kamboja, agar tersisa seratnya.
- Letakkan serat bunga kamboja ke alat pencetak kertas, ratakan lalu di-press dan hingga kandungan air di dalam kertas hilang.
Bab IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Data-Data Hasil Penelitian
4.2 Analisis Data
Bab V
Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
http://komunitasnolsampah.blogspot.co.id/2011/03/cara-daur-ulang-kertas.html
Comments
Post a Comment