Review Novel Negeri 5 Menara
Negeri 5 Menara, merupakan novel yang berkisah tentang 6 orang sekawan dengan sejuta mimpi. Siapa sangka mereka berasal dari kota-kota yang berbeda namun bertemu disuatu tempat bernama Pondok Madani.
Kisah ini berawal dari Alif, anak minangkabau yang baru lulus madrasah tsanawiyah (setara SMP) dan ingin melanjutkan sekolah ke bangku SMA. Dia bercita-cita ingin seperti B.J Habibie, sekolah di UI, ITB dan terus ke Jerman, dan sekolah di SMA lah sebagai kunci untuk terjun ke universitas impiannya. Namun sayangnya amak (panggilan Ibu disebagian daerah minangkabau) menyuruh Alif untuk melanjutkan sekolah di Pondok di daerah Minangkabau. Amak ingin Alif menjadi pemimpin agama dengan pengetahuan yang luas. Pilihan tersebut menjadi pukulan bagi Alif karena cita-citanya memudar. Dia mengurung diri didalam kamar selama beberapa hari hingga sebuah surat datang dari Pamannya yang menawari Alif untuk sekolah didaerah jawa yaitu di Pondok Madani. Alif pun dengan berat hati setuju untuk pergi ke Pondok Madani.
Hari pertama Alif sekolah di Pondok Madani, sang wali kelas memberi mantra ajaib Man Jadda Wajada: Barang siapa bersungguh-sungguh akan berhasil. Mantra tersebut sontak membakar semangat seisi kelas.
Di Pondok Madani, Alif bertemu dengan teman-teman baru, para Kiai dan ustad yang hebat. Ditengah-tengah kekagumannya pada Pondok Madani, dia masih merasa terpukul akan pupusnya cita-citanya untuk masuk SMA ditambah surat-surat dari Randai (teman dekat di Minangkabau) yang berkisah tentang cerita menariknya di SMA yang membuat Alif merasa bimbang. Beruntungnya Alif memiliki teman-teman yang cukup dekat sejak awal masuk sekolah yang selalu memberikan semangat, mereka adalah Baso, Raja, Dulmajid, Atang, dan Said.
Alif bersama dengan Baso,Raja, Dulmajid, Atang dan Said selalu berkumpul dibawah menara pada sore hari sambil menunggu perintah sholat berjamaah. Saking seringnya teman-teman lain menjuluki mereka sebagai Sahibul Menara. Dibawah kaki menara, Alif menyaksikan awan yang saling bergerombol. Imajinasi pun melayang mendapati Alif yang melihat kumpulan awan sebagai benua Amerika. Betapa inginnya Alif mengunjungi kota-kota di Amerika. Lain Alif lain pula teman-temannya, Atang dan Baso melihat awan sebagai Kontinen Asia dan Afrika, mereka tergila-gila dengan daerah ini. Raja beranggapan bahwa awan tersebut membentuk benua Eropa, sedangkan Said dan Dulmajid berpikir bahwa awan yang ada dilangit Indonesia tetaplah Indonesia. Dari situlah mereka saling berbagi mengenai cita-cita untuk berkunjung ke Negara impian mereka.
*******************
Buku ini sangat kaya dengan nilai-nilai agama. Sedangkan dari gaya penulisannya sangat mudah untuk dimengerti. Gaya bahasanya yang mengalir dan tidak banyak menggunakan istilah, membuat orang mudah untuk memahami dari isi buku tersebut. Selain itu, secara keseluruhan isi buku ini terdapat banyak amanat yang dapat diambil. Kisah perjuangan dari tokoh-tokoh dalam novel tersebut dapat menginspirasi para pembaca untuk memiliki semangat yang besar agar dapat bersekolah di luar negeri. Jadi, saya sangat merekomendasikan novel ini bagi kalian yang ingin mencari novel-novel yang dapat membangkitkan semangat serta memotivasi. Selamat membaca novel Negeri 5 Menara! 😊
Comments
Post a Comment